Detik.in,-Kepolisian Negara Republik Indonesia mengerahkan sebanyak 1.400 personel untuk proses penyelamatan korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
“Kami mengirimkan 1.400 personel untuk proses penyelamatan korban. Kami mengirimkan dari lokasi terdekat, yaitu satu kompi dari Gorontalo, Sulawesi Barat 1 kompi, dan Sulawesi Selatan 1 kompi,” ujar Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono Sukmanto di Jakarta hari ini.
Selain itu, kepolisian juga sudah menyiapkan bantuan logistik berupa tenda dari Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri.
Ari Dono sendiri akan mendampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto bertolak menuju lokasi gempa dan tsunami di Palu dan Gorontalo.
Wiranto mengatakan bahwa sesampainya di lokasi gempa, ia akan menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.
Kepala Badan SAR Nasional, Muhammad Syaugi, juga ikut serta dalam rombongan tersebut. Menurutnya, Basarnas sudah mengerahkan sejumlah tim ke lokasi gempa dan tsunami.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, sudah lebih dulu bertolak ke Palu dan Donggala untuk berkoordinasi dengan pemda lokal.
Pesawat Hercules Bawa Logistik
Satu pesawat Hercules TNI yang membawa bantuan dan tim medis juga sudah berangkat menuju Palu.
Pesawat angkut Hercules akan diterbangkan ke Palu, Sulawesi Tengah, pasca gempa yang melanda wilayah tersebut.
Pesawat akan mengangkut pasukan TNI hingga dukungan logistik untuk membantu korban gempa. Selain itu, akan diangkut juga sukarelawan serta wartawan.
“Hercules sekarang lagi di Bandung, setelah test flight pesawat ke Halim untuk dukung pergerakan pasukan, sukrelawan, dukungan logistik, dan wartawan,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Novyan Samyoga di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Selain itu, akan diterbangkan juga pesawat Boeing 737 untuk memberangkatkan sejumlah pejabat seperti Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan lainnya.
“Yang akan berangkat, Panglima TNI, Kapolri, dan beberapa tim teknis juga disebutkan beliau karena lumpuhnya komunikasi dengan ketidaan listrik dan komunikasi terhambat,” kata Samyoga.
Kendati demikian, saat ini masih belum dipastikan apakah pesawat bisa mendarat di Bandara Mutiara Sis Al-jufri di Palu. Sebab, tower di bandar tersebut rusak akibat gempa sehingga belum bisa digunakan untuk komunikasi.
“Padahal dengan tidak ada komunikasi, pesawat tidak akan bisa masuk,” kata dia.(Nafi/ys)
from DETIK INDONESIA https://ift.tt/2IqLXiT
via IFTTT
0 Comments