Joko Widodo (Jokowi) akan membentuk tim ahli untuk menajamkan program Nawacita Jilid II saat Pilpres 2019. Tim ahli akan diisi kalangan nonparpol.
“Nggak (dari kalangan parpol). Tim ahli kan justru kan dari luar. Nanti setelah mereka selesai dengan program, sebut saja Nawacita jilid dua, kemudian diberikan ke parpol,” ujar Sekjen PPP Arsul Sani setelah bertemu dengan Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/7/2018) malam.
Tim ahli akan diisi pakar dari bidang masing-masing. Sebut saja pakar di bidang hukum hingga bidang pertanian.
“Tim ahlinya ya banyak. Karena kan masing-masing misalnya bidang hukum itu ada sendiri, pertanian ada sendiri, dan lain-lain,” terang Arsul.Arsul menerangkan saat ini belum diputuskan siapa ketua tim ahli Jokowi. Figur tersebut akan diputuskan antara Jokowi dan para ketum parpol koalisi.”Belum kami tentukan. Belum ditentukan. Itu nanti Pak Jokowi dan ketua umum parpol,” tutur Arsul.
Nawacita merupakan 9 agenda prioritas pemerintahan Jokowi-JK. Berikut ini kesembilan poin Nawacita Jokowi-JK seperti dalam paparan mereka saat Pilpres 2014:
1. Kami akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang tepercaya dan pembangun pertahanan negara trimatra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
2. Kami akan membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan tepercaya.
3. Kami akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Kami akan menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan tepercaya.
5. Kami akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Kami akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7. Kami akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
8. Kami akan melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan.
9. Kami akan memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antarwarga.
(nkn/dkp)
from DETIK INDONESIA https://ift.tt/2LCVOXH
via IFTTT
0 Comments