Wiang Boonmeen, seorang nenek asal Thailand mengidap kondisi yang sangat langka. Wiang memiliki kulit wajah yang terus tumbuh abnormal dan menyebabkannya kehilangan penglihatannya.
Kulit wajah nenek berusia 63 tahun ini tampak seperti “meleleh” karena kondisi langka ini. Wiang menolak dioperasi karena dirinya takut menjalani proses operasi. Dia juga berpikir bahwa operasi tersebut akan membunuhnya.
Dilansir Mirror.co.uk pada Senin (1/1), kedua matanya tertutup oleh gumpalan kulit tersebut yang menyebabkan ia tidak bisa melihat. Gumpalan tersebut juga membuat hidung dan mulutnya tidak berbentuk seperti pada umumnya.
Wiang mengalami kondisi yang disebut neurofibromatosis. Penyakit ini adalah kelainan genetik, pertumbuhan sel terganggu sehingga tumbuh tumor pada jaringan saraf.
Ia mengatakan pertumbuhan abnormal yang menyebar di wajahnya bermula sejak ia masih kecil. Setelah puluhan tahun, tampilan wajahnya semakin memburuk hingga kulit wajahnya seperti meleleh.
“Saya telah lama mengalami masalah ini. Lebih dari yang saya ingat. Saya bisa bertahan dan sehat, bahkan memiliki pekerjaan,” ujar Wiang.
Meskipun kondisinya mengerikan, Wiang masih bekerja mencari nafkah dan tidak merepotkan keluarganya. Ia baru saja pindah dari rumahnya di pedesaan Surin ke ibukota Bangkok. Ia bekerja sebagai penjual aksesoris di trotoar di pusat kota.
Kondisi yang dialami Miang mendapat perhatian warga setempat. Praew Wattana (22), menghubungi petugas medis untuk menolong Wiang. Praew merasa kasihan ketika melihat Wiang berjualan dengan kondisi kesehatan seperti itu.
“Saya melihat nenek itu menjual barang-barang di depan bank. Saya merasa kasihan padanya karena tidak dapat melihat dan saya pikir dia sedang menderita. Dia tidak mengemis, dia tetap bekerja, saya ingin memberinya bantuan,” ujar Preaw.
Setelah Preaw menghubungi petugas media, Dr Sunura Ourair, Presiden Universitas Rangsit menghubungi Wiang di jalan tersebut untuk menawarkannya bantuan medis. Dr Sunura bahkan juga meminta bantuan dari Kementerian Kesehatan Masyarakat untuk melihat kondisi Wiang.
“Kami sangat ingin membantunya, tapi dia menolak karena takut mati. Dia berterima kasih kepada semua orang karena telah mencoba membantu. Kami akan terus melihat apa yang bisa dilakukan untuknya,” kata Dr Sunura.
Sumber: Marissa Krestianti
from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2zWJrLx
via IFTTT
0 Comments