Aparat Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan simulasi pengamanan yang melibatkan berbagai pihak baik aparat maupun massa pendukung pasangan calon di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya, Kediri, guna mengantisipasi beragam kerawanan yang mungkin terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
Kepala Polresta Kediri AKBP Anthon Haryadi mengemukakan telah memetakan daerah rawan. Di wilayah hukumnya akan ada dua kegiatan yaitu Pilkada Kota Kediri serta Pilkada Jatim. Untuk Pilkada Jatim juga akan diselenggarakan di Kota serta Kabupaten Kediri.
“Ini dalam rangkaian pengamanan dan melatih kesiapan anggota dalam pelaksanaan pengamanan pilkada. Kami lakukan simulasi, apabila di Kota Kediri dalam keadaan muncul kerawanan yang telah diprediksi sebelumnya,” kata Kapolresta di Kediri, Kamis.
Pihaknya memang sengaja mengadakan simulasi pengamanan kericuhan saat pilkada yang dilakukan di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya, Kota Kediri. Simulasi melibatkan berbagai titik yang dimungkinkan menjadi target unjuk rasa dari kemungkinan adanya ketidakpuasan hasil pilkada, seperti di Balai Kota Kediri, DPRD Kota Kediri, dan berbagai titik lainnya.
Simulasi tersebut melibatkan massa pendukung pasangan calon serta aparat. Massa pendukung salah satu calon unjuk rasa karena merasa tidak puas dengan hasil pilkada. Mereka terlibat unjuk rasa dan dihadang oleh aparat penegak hukum.
Sempat terjadi bentrok, dimana massa melempari petugas dengan beragam barang dan botol air minum. Namun, aparat tetap sigap dan tidak terpancing emosinya. Petugas juga menyemprotkan gas air mata untuk memecah kerumunan massa, sehingga mereka akhirnya bubar. Aksi bisa ditangani.
Selain itu, petugas juga simulasi pengamanan indikasi adanya bom waktu. Petugas Brimob membawa kotak yang diduga ada bom, dibawa ke tempat yang aman untuk dijinakkan. Bungkusan tersebut akhirnya diledakkan di lokasi yang aman.
Simulasi tersebut berjalan dengan lancar. Acara itu selain dihadiri dari KPU Kota dan Kabupaten Kediri, juga dari seluruh pasangan calon serta tim pendukung serta Forkompinda Kota Kediri. Mereka menyaksikan proses pengamanan yang dilakukan gabungan dari polri, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri, serta sejumlah aparat terkait.
Dalam kegiatan tersebut, personel yang dilibatkan sekitar 600 orang yang merupakan petugas gabungan. Mereka juga akan berjaga hingga pilkada selesai.
Kapolres mengatakan, hingga kini belum ada indikasi kerawanan yang sangat terlihat baik di Kota Kediri maupun Kabupaten Kediri. Namun, petugas tetap siaga mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
“Sementara dari analisis intelijen masih kondusif, jadi kategorinya masih aman. Kami sudah memetakan baik saat pendaftaran, masa tenang, atas berbagai kerawanan yang timbul,” ujarnya.
Sumber: Antaranews.jatim
Video Oleh Asmaul Chusna
from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2DM3zDw
via IFTTT
0 Comments