Ada yang bilang siapa saja bisa berbisnis online karena sangat mudah mengerjakannya. Tak ayal, bisnis berbasis digital ini tumbuh pesat. Ditambah, saat ini telah bermunculan banyak wadah untuk menjalankan bisnis ini, mulai dari toko online hingga media sosial yang beralih fungsi.
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan tidak ada minimal modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini.
“Karena sangat tergantung juga dari produk dan model bisnis yang akan dijalankan. Beda produk dan beda model bisnis akan membuat modal yang diperlukan akan jadi bisa berbeda,” ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Jakarta (28/1/2018).
Selain modal uang, menjalankan bisnis online juga membutuhkan hal lain yang tidak kalah penting,
“Yang namanya bisnis online berarti kita sebagai penjual harus siap dengan sistem IT yang diperlukan, minimal adalah gadget yang compatibel ataupun sesuai dengan kebutuhan,” lanjutnya.
Namun ada beberapa hal yang mesti dicermati dalam menjalankan bisnis ini. Pertama, harus siap sedia selama 24 jam melayani calon konsumen. Selain itu juga harus merespons secara cepat.
“Fast respons tentunya menjadi hal yang diinginkan customer, dan kesabaran sampai level dewa adalah hal yang mutlak harus dimiliki oleh pebisnis online karena bisa jadi ada customer yang sudah banyak tanya tapi tidak jadi beli,” terang Andi.
Selain itu kepuasan pelanggan juga harus diutamakan. Bahkan bila ternyata barang yang telah dikirim rusak ataupun tidak sesuai pesanan maka kita harus menggantinya dengan beban biaya pengiriman lagi.
“Strategi yang harus dijalankan pertama adalah menentukan barang dan segmen apa yang akan kita jual. Sama-sama produk fashion wanita, bila segmennya perempuan dewasa atau anak-anak tentunya produknya sudah beda,” paparnya.
“Lalu kita memposisikan diri sebagai apa? Apakah produsen saja yang kemudian sebagai penjual juga, produsen yang mencari reseller, ataukah kita yang sebagai reseller dari produknya orang lain, ataukah sebagai reseller dengan sistem dropship atau beli putus dari produsen?,” jelas Andi.
Lanjut dia, strategi lain adalah di mana kita akan jualan produk menggunakan web sendiri, di marketplace, atau dii sosial media.
“Bahkan ada yang bermodal sms blasting tentang produknya dan bermodal handphone jadul juga sudah bisa jualan,” sambungnya.
Andi menerangkan bahwa keuntungan berbisnis online ada pada pangsa pasarnya yang luas.
“Tidak terbatas di tempat kita berada saja, bahkan mungkin kita bisa dapat customer dari seluruh dunia. Selain itu kita bisa memangkas biaya sewa toko ataupun tidak perlu display toko sedemikian bagus karena tidak perlu ada pelanggan yang datang ke toko kita, karena barang langsung kita kirim,” ungkap Andi.
Namun dalam menjalankan bisnis ini jangan terlalu memikirkan omzet. Penghasilan per bulan pun tergantung juga pada produk apa yang hendak dijual. Lalu produk apa yang sebaiknya kita jual?
“Yang paling tepat buat kita adalah yang paling kita sukai dan senangi. Jadi rekomendasinya adalah bila anda sukanya di bidang fashion atau aksesoris, jualah barang yang sesuai dengan kesukaan anda jangan memaksakan jual produk sparepart otomotif misalnya,” tambahnya.
“Karena kunci lainnya adalah sebagai penjual kita harus memahami detail produk yang kita jual,” tutupnya.
Sumber: DetikFinance
from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2BzrXpd
via IFTTT
0 Comments