Ticker

6/recent/ticker-posts

Polri-TNI Kirim Bantuan Kepada Dokter Asmat

Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar pimpin pelepasan personel Polda Papua yang masuk dalam Satgas Kemanusian di Kabupaten Asmat. Bantuan juga diberikan dari pihak TNI yaitu sebanyak 53 orang tim kesehatan Mabes TNI.

“Kami akan siapkan beberapa kapal dari Direktorat Polair Polda Papua dan Satuan Polair Polres Mimika serta beberapa kapal dari swasta untuk membawa para satgas tersebut. Tim satgas ini untuk memberikan pengobatan dan pemberian makanan tambahan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Boy dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (16/1/2018).

“Ada beberapa Distrik yang mengalami gizi buruk dan campak, tim yang akan dikirim ke daerah tersebut akan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat melayani semua warga masyarakat di sana,” sambung Boy.

Polri-TNI Kirim Bantuan dan Dokter ke Asmat

Kapolda Papua dalam sambutannya mengatakan, sesuai hasil rapat yang dilaksanakan pada hari Senin (15/1) kemarin, Satgas Kemanuasian gabungan dari Polri, TNI, Kementrian Sosial, tim kesehatan dari TNI, Polri serta Pemerintah Daerah kurang lebih 30 orang akan berangkat ke Asmat hari ini. Tim akan diberangkatkan ke Kabupaten Asmat melalui Kabupaten Mimika.

“Tim ini dan akan bergabung dengan tim kesehatan maupun instansi terkait dari Kabuputen Asmat, ada beberapa tim satgas yang telah diberangkatkan kemarin dan untuk hari ini akan diberangkatkan kembali dan bergabung dengan tim satgas yang stand by di Kabupaten Mimika yang akan bersama-sama ke beberapa Distrik tersebut,” papat Boy.

Tim yang diberangkatkan akan membawa peralatan medis dan makanan. Terutama untuk balita, obat obatan, makanan tambahan, dan susu, termasuk melakukan imunisasi kepada anak anak balita yang menjadi prioritas pelayanan.

“Para tenaga medis, logistic serta beberapa instansi terkait yang dikirimkan akan ditempatkan di kampung-kampung yang menurut informasi terdapat warga masyarakat yang menderita kasus campak dan gizi buruk, yakni Distrik Pulau Tiga di Kampung Nakai, Kampung Ao, Kampung kapi, Kampung As, dan Kampung Atat. Kemudian di Distrik Jesty dan Distrik Sirets ada ratusan anak yang terserang penyakit gizi buruk dan campak,” terang Boy.

Tim satgas ini akan ditempatkan selama 1 bulan. Selanjutnya secara bertahap tetap akan melakukan koordinasi dengan isntansi terkait dan akan melihat mana yang akan diprioritaskan untuk bulan berikutnya.

“Kami akan bekerjasam dengan instansi terkait termasuk TNI yang berada di daerah tersebut, sehingga pelayanan yang akan diberikan lebih maksimal terhadap para warga yang membutuhkan. Karena ini adalah satgas kemanusian sehingga untuk kegiatan yang akan dilaksanakan secara terpadu sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” ujar Boy.

Tim Mabes TNI Tiba di Timika

Sebanyak 53 orang tim kesehatan Mabes TNI tiba di Bandara Mosez Kilangin Timika, menggunakan Hercules pagi ini. Tiba di Timika disambu Dansatgas Tim Penagulangan Kesehatan Kejadian Luar Biasa Asmat Brigjen TNI Asep Setia Gunawan (Danrem 174/ATW).

Polri-TNI Kirim Bantuan dan Dokter ke Asmat

Tim dipimpin Kolonel Kes dr Sri Harto dan terdiri dari 18 dokter dan paramadis lainnya, Satuan Tugas Kesehatan untuk menangani Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Asmat, yang akan di tugaskan selama 30 hari.

“Tiba di Agats kita langsung laksanakan operasi. Anggota Satgas akan disebar di seluruh Distrik. Pemkab dan Kodim sudah siapakan speedboat, 1 helikopter kita standbykan juga di sana untuk mendukung operasi ini,” kata Asep kepada wartawan di Bandara Mozes Kilangin.

Data Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat menyebut, setelah tim terpadu melakukan monitoring pada Minggu (14/1), sebanyak 61 anak meninggal dunia akibat terserang campak dan menderita gizi buruk selama empat bulan terakhir. Mereka tersebar di sejumlah distrik di Kabupaten Asmat. Dari 61 balita yang meninggal, 59 kasus terjadi di tiga distrik yakni Fayit, Aswi dan Pulau Tiga.

Sumber: Detik.com



from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2B4jOcc
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments