Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo, mengaku penyebab kelangkaan pasokan ayam di pasar tradisional, karena penyakit. Jenis ayam yang mudah terserang penyakit yakni ayam broiler yang dikomsumsi di pasar tradisonal.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Pemkab Sidoarjo, Handajani, kelangkaan pasokan ayam disebabkan penyakit Coccidiosis yang cenderung menyerang unggas yang masih berusia muda.
“Virus yang belum ada vaksinya serta Infectious Bursal Disease atau gumboro ini menyerang serentak secara nasional,” kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Handajani saat dihubungi detikcom, Rabu (17/1/2018)Handajani menambahkan, penyakit ini menyerang pada ayam broiler yang dijual belikan pedagang di pasal tradisional menjelang panen yakni pada saat ayam berumur antara umur 22 hari hingga 28 hari.
“Biasanya ayam yang akan dipanen terserang oleh penyakit tersebut dan biasanya setelah terserang, kemudian mati mendadak,” tambah Handajani.
Dia mengharapkan, para pedagang ayam broiler alangkah baiknya untuk sementara waktu mencari alternatif lain. Seperti ayam kampung, bebek, mentok, burung dara dan yang lain.
“Harapan kami untuk sementara para pedagang untuk mencari alternatif lain,” jelasnya.
Kelangkaan pasokan ayam di pasar tradisional, berdampak di Pasar Sepanjang, Taman. Sekitar 80 pedagang ayam mogok berjualan, Selasa (16/1). Akibat kelangkaan pasokan ayam, akibatnya harga naik mencapai Rp 50 ribu. Namun hari ini, pedagang ayam di Pasar Sepanjang, Taman, kembali berjualan dengan pasokan ayam dari Lamongan dan sejumlah tempat lainnya.
Sumber: Detik.com
from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2DH9qd9
via IFTTT
0 Comments