Ticker

6/recent/ticker-posts

Sebuah pohon bisa sehat, bisa pula sakit

Sebuah pohon bisa sehat, bisa pula sakit. Tahu dari mana? Sebuah alat bernama Picus Sonic Tomograph bisa membuktikannya.

Alat ini telah dibeli oleh Pemkot Malang. Alat ini merupakan alat khusus untuk mengetahui kesehatan pohon.

Plt. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengatakan, sesuai fungsinya alat ini bisa mengetahui kondisi terkini pohon.

Jika pohon yang diperiksa dengan alat ini sedang sakit, maka pohon bisa segera dirawat untuk mencegah tidak tumbang dan melukai warga.

“Ini merupakan alat deteksi. Jika ada pohon sakit, perawatan segera bisa dilakukan. Jika rawan atau kondisinya tak layak, segera ditebang,” ungkap Erik kepada wartawan di Balai Kota Malang Jalan Tugu, Senin (30/10/2017).

Dijelaskan Erik, Picus Sonic Tomograph bekerja menunjukkan kondisi bagian dalam suatu pohon dengan memanfaatkan pancaran gelombang suara melalui sensor yang dipasang di bagian kulit pohon.

Sebelum sensor dipasang, perlu dilakukan pengukuran posisi semua titik sampel dengan menggunakan Picus Calliper.

“Jika pengukuran sudah selesai, maka titik-titik sampel akan tergambar pada perangkat lunas Picus Sonic Tomograph yang memiliki 12 sensor yang dapat digunakan, namun penggunaannya disesuaikan dengan diameter pohon,” kata Erik.

“Kecepatan gelombang suara didapat melalui palu elektronik yang diketukkan pada paku titik sampel. Kemudian, data tersebut akan direkam oleh perangkat lunak yang ada di dalam Picus Sonic Tomograph,” beber Erik menerangkan alat kerja terbarunya.

Lebih lanjut Erik menjelaskan, untuk satu pohon, pendeteksian membutuhkan estimasi waktu 30 menit hingga satu jam. Alat buatan Jerman ini dibeli dengan harga Rp 550 juta melalui proses lelang.

“Dasar utama yang dideteksi adalah kesehatan dari pohon, utamanya kondisi rongga yang tak tampak mata. Butuh waktu minimal 30 menit untuk mendeteksi,” ungkapnya.

Setelah diperlihatkan kepada Wali Kota Malang Moch Anton di sela Upacara Hari Sumpah Pemuda pagi tadi, alat itu segera diuji coba. Uji coba dilakukan di semua pohon yang berdiri di sekitar Balai Kota Malang dan Gedung DPRD.

Belasan pohon di area Hutan Malabar juga tak luput untuk dideteksi. Rencananya, semua pohon di Kota Malang secara bertahap akan diungkap kondisi kesehatannya. Pemkot Malang turut menggandeng perguruan tinggi dalam penggunaan alat tersebut.



from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2lsFrAg
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments