Ticker

6/recent/ticker-posts

Sembilan Gadget Doraemon Yang Kini Jadi Nyata, Dan Bisa Dipakai Oleh Manusia

Siapa tak kenal dengan Doraemon, tokoh kucing ajaib karya Fujiko bersaudara yang populer tahun 80an dan 90an. Robot kucing ini konon berasal dari abad ke 22 yang dikirim ke abad 21 melalui mesin waktu, ke seorang anak laki-laki di Jepang bernama Nobita.

Dengan kantong ajaibnya, Doraemon menyimpan sejumlah gadget ajaib. Peralatan ini mempunyai beragam fungsi yang memungkinkan manusia melakukan banyak hal, termasuk kegiatan yang tidak mungkin, seperti terbang atau menghilang.

Dahulu, alat-alat milik Doraemon hanya sebatas angan. Artinya, tidak tersedia atau belum tercipta. Namun seiring dengan perkembangan zaman, sejumlah gadget Doraemon secara tidak langsung berhasil tercipta.

Dirangkum KompasTekno dari berbagai sumber, Minggu (11/2/2018), berikut sembilan gadget Doraemon yang kini menjadi nyata, dan bisa dipakai oleh manusia.

1. Baling Baling Bambu

Alat ini merupakan alat paling fenomenal dalam serial Doraemon. Terbuat dari bambu berukuran sedang, alat ini dapat membawa penggunanya ke manapun melalui jalan udara dengan cara menempelkannya ke tubuh.

Bentuknya yang kecil dan bisa dimasukkan ke kantong membuat baling-baling bambu bisa dibawa ke manapun. Biasanya, Doraemon dan teman-temannya memasang alat ini di bagian kepala.

Di kehidupan nyata, gadget seperti baling baling bambu pernah dibuat oleh perusahaan asal Jepang, GEN Corporation. Alat ini diberi nama GEN H4.

Berbeda dengan balin-baling bambu Doraemon yang berukuran kecil, GEN H4 memiliki ukuran nyaris sama dengan tubuh manusia. Alat ini dilengkapi dengan dua buah rotor kontra rotasi seperti yang diterapkan pada helikopter, dan satu buah kursi kokpit tanpa kaca depan.

Alat ini diciptakan untuk memenuhi harapan akan penerbangan personal. Bahkan H4 juga sempat dijual di pasaran dengan harga 85.000 dollar AS (Rp 1,2 triliun). Namun sayangnya, pengembangan alat ini tidak dilanjutkan, lantaran kekurangan dana.

2. “Konyaku” penerjemah

Saat berpetualang ke negeri asing, Doraemon selalu menggunakan Konyaku sang penerjemah. Alat ini berupa sejenis gel yang bisa membuat pengguna yang sudah memakannya menjadi paham segala jenis bahasa.

Di kehidupan nyata, fungsi konyaku digantikan oleh mesin penerjemah seperti Google Translate. Menggunakan jaringan internet dan sistem kecerdasan buatan, alat ini dapat menerjemahkan kata ke lebih dari 100 bahasa.

Awalnya, translator ini hanya bisa digunakan saat berada di desktop. Selain itu, untuk menerjemahkan kata atau kalimat, pengguna harus mengetiknya terlebih dulu.

Namun saat ini mobilitasnya lebih dinamis. Sebab kata asing yang berada di sebuah gambar bisa diterjemahkan dengan bantuan kamera smartphone.

Belakangan ini translator semakin canggih. Lewat perangkat Google Pixel Buds, penerjemah besutan Google mampu menerjemahkan langsung ke telinga penggunanya, ketika lawan bicara sedang berbicara.

3. Mecha maker

Saat Nobita menginginkan kapal remote control, Doraemon meminjamkan alat bernama Mecha Maker. Alat ini dapat mencetak benda apa pun dalam bentuk 3 dimensi.

Caranya adalah dengan memasukkan desain gambar atau benda tertentu untuk digunakan sebagai bahan yang akan dicetak. Oleh Nobita, alat ini digunakan untuk mencetak mainan remote control.

Kini, alat tersebut sudah beredar di pasaran. Namanya printer 3 dimensi (3D printer). Alat ini dapat mencetak benda apa saja yang dimasukkan melalui komputer CAD.

Melalui sistem komputer yang disambungkan ke mesin pencetak, printer ini mampu mencetak objek 3 dimensi menggunakan sejumlah material.

Biasanya, printer 3D digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang desain. Mesin pencetak ini punya harga beragam, kisaran Rp 3 juta hingga Rp 10 juta per unit.

4. Mesin pembaca mimpi

Dalam serial, alat ini dikeluarkan Doraemon saat Nobita tidak bisa tidur. Alat ini bisa mengintip mimpi siapa saja dan ditayangkan melalui sebuah layar.

Di dunia nyata, Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat berhasil menciptakan mesin pembaca mimpi. Alat itu dinamakan NeuroSky.

Sedikit berbeda dengan mesin pembaca mimpi milik Doraemon, NeuroSky tidak menampilkan wujud mimpi secara visual, melainkan berupa grafik yang harus diinterpretasi sendiri.

Karena itulah mesin ini dilengkapi dengan sebuah bandana yang dapat mendeteksi gelombang otak yang dihasilkan saat tidur. Dengan begitu, NeuroSky dapat menebak mimpi yang dialami seseorang melalui grafik frekuensi gelombang alpha dan gama yang ditampilkan pada layar.

Sumber: kompas.com



from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2EnngF4
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments