Ticker

6/recent/ticker-posts

Jokowi Silaturahmi Dengan Para Peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama Untuk Kerukunan Bangsa

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bercerita soal rangkaian serangan bom sebelum kunjungannya ke Afghanistan pada Januari lalu. Jokowi juga menceritakan bagaimana kehidupan di Afghanistan.

“Saya ke Afghanistan ke Kabul. Delapan hari sebelum saya ke Kabul, ada bom yang menewaskan 20 orang, 8 hari sebelum saya ke Kabul, yang tewas 20 orang. Dua hari sebelum saya mendarat di Kabul, ada bom lagi yang menewaskan 103 orang. Bahkan 2 jam sebelum saya mendarat di Kabul, markas akademi militer di Kabul diserang, 5 tentara tewas dan puluhan luka-luka,” kata Jokowi di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018).

Selain itu, Jokowi menceritakan soal Afghanistan yang hancur karena perang berkepanjangan. Ia bahkan menyebut ada tank di setiap gang.

“Waktu saya ke sana, saya kaget betul. Kota yang sangat besar, gedungnya besar-besar, tapi kehidupan kesehariannya dapat dikatakan, nggak bisa menyampaikan dengan kata-kata. Di setiap jalan ada tank, setiap gang ada tank, setiap tempat ada. Istananya sangat besar sekali. Beliau (Presiden Afganistan Ashraf Ghani) sampaikan 430 tahun yang lalu istana itu dibangun. Besar sekali, indah sekali,” ucap Jokowi.Ia juga menyampaikan Ashraf menceritakan tentang potensi Afghanistan yang tak bisa dikelola akibat perang. Padahal, menurut cerita dari Presiden Ashraf, Afghanistan punya deposit gas, minyak, dan emas yang sangat besar.

“Beliau menyampaikan pada saya bahwa Afghanistan itu adalah negara yang punya deposit gas paling besar di dunia. Deposit minyak yang besar sekali, mempunyai deposit emas paling besar di dunia. Beliau yang menyampaikan, bukan saya, tapi tidak bisa dikelola karena peperangan tadi,” ujarnya.Selain itu, Jokowi bercerita ihwal bagaimana anak perempuan di Afghanistan akhirnya bisa bermain sepeda kembali setelah sempat dilarang selama puluhan tahun. Padahal sebelum perang, wanita bisa bebas mengemudi mobil antarkota.

“Ibu Rula Ghani menyampaikan hal yang berbeda. ‘Presiden Jokowi, 40 tahun yang lalu sebelum perang, negara kita ini dibandingkan dengan negara tetangga levelnya sedikit lebih tinggi dan perang yang berkecamuk lebih 40 tahun ini menyebabkan peradaban di Afghanistan mundur jauh ke belakang,’ beliau bercerita. ‘Dulu perempuan menyetir mobil antarkota sudah sangat biasa. Mungkin di negara lain saat itu belum ada yang pegang setir mobil di sini sudah,'” ucap Jokowi menceritakan yang disampaikan Rula.

“Tapi karena konflik perang sekarang ini yang lebih dari 40 tahun, perempuan nggak bisa bersekolah lagi, keluar rumah dibatasi karena masalah keamanan. Yang terkena dampak terdahsyat adalah anak-anak. Dan sekarang ini karena kondisinya sudah lebih membaik meskipun masih ada bom begitu banyaknya, beliau sampaikan sudah lebih baik. Berarti nggak baiknya seperti apa nggak ngerti saya. Sekarang anak perempuan pada lingkungan tertentu dibolehkan naik sepeda dan itu sangat bahagia sekali,” sambungnya.

Sumber: detik com



from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2BSC9O0
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments