Aliansi Buruh Kota Batam melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Walikota Batam, Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 11.oo Wib.
Adapun aliansi buruh kota Batam yang ikut unjuk rasa terdiri dari FSPMI, KSBSI KSPSI dan KSPN dengan jumlah massa -/+ 500 orang.
Dalam aksi unjuk rasa ini, massa menggunakan alat peraga berupa sound sistem/toa, bendera PUK, ikat kepala, bendera Merah Putih dan spanduk bertuliskan tentang Turunkan harga BBM, TDL, Sembako dan harga tarif Listrik Kota Batam.
“Hampir setiap tahun kita datang untuk menyuarakan hak-hak kita, kita tagih janji-janji, walaupun UMSK sampai hari ini belum turun, pengusaha tidak pernah membayar UMSK lalu Harga semakin sembako juga semakin tinggi dan kenaikan TDL 45% sementara kami belum merasakan kenaikan Gaji UMSK.” Ungkap Siregar salah satu massa dengan bernada kesal.
Selain itu massa juga mendesak Walikota Batam untuk segera merekomendasikan UMSK Batam 2018, Menindak Tegas Team DPK Kota Batam yang mangkir dalam Perundingan dan menyelesaikan Permasalahan dan memberikan izin transportasi online beroperasi karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat Kota Batam.
Massa juga meminta agar Lindungi Hak-hak pekerja buruh perempuan dan segera tangkap dan penjarakan distributor penimbun sembako di Kota Batam.
“Jika hari ini tidak ada keputusan dari Walikota Batam atau pihak yang menyambut kami maka kita semua harus menginap di Kantor Walikota Batam.” Ucap Suprapto dari Garda Metal FSPMI Kota Batam.
Selanjutnya pada pukul 12.00 Wib Wakil Walikota Batam, Kadisnaker Batam dan Kadisperindag Batam bertemu dengan 7 perwakilan massa di Ruang Rapat Lantai Dasar Pemko Batam dengan pengawasan Kapolresta Barelang beserta jajarannya.
Pertemuan selesai dengan penyerahan PETISI kepada Wakil Walikota Batam dan Kapolresta Barelang oleh Aliansi Buruh Kota Batam dan pada pukul 13.45 Wib. massa membubarkan diri dengan situasi aman dan terkendali.
Sumber: Batamraya
from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2GDMigW
via IFTTT
0 Comments