SURABAYA – Korlap aksi Aliansi Cinta NKRI, Ahmad Jazuli, menjamin aksinya yang menuntut Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto untuk minta maaf, tidak ada kepentingan politik.
Jazuli mengatakan, aksinya tersebut murni karena kekecewaan umat Islam atas sikap Prabowo Subianto yang justru menghormati rencana pemerintah Australia untuk memindahkan Kedubesnya untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Ini tidak ada kaitannya dengan politik ataupun Pilpres tapi ini kan yang memberi pernyataan adalah Capres, calon pemimpin bangsa. Intinya kita meminta agar jangan sampai memilih calon presiden yang tidak mendukung umat islam,” kata Jazuli.
Jazuli mengatakan, sikap Prabowo Subiantotersebut, dinilai lebih memilih mendukung zionis Israel dan antek asing daripada Palestina yang berjuang untuk merdeka.
“Kita tidak ingin punya presiden yang mendukung zionis mendukung Israel,” tambahnya.
Jazuli juga menjelaskan, alasannya lebih memilih berunjuk rasa di Konjen Australia bukannya di Posko Pemenangan Prabowo-Sandi, yakni mengingat tuntutannya adalah permintaan maaf dari Prabowo Subianto.
“Kita tidak ingin ini dikaitkan dengan politik dan dinodai karena dianggap aksi ini dipolitisasi, jadi kita salah dong kalau ke Posko Pemenangan Prabowo, biar pihak Konjen yang menekankan (Prabowo untuk minta maaf). Karena yang berkaitan kan memang konjen Australia,” ucapnya.
Jazuli juga menambahkan bahwa dirinya telah bertemu dengan perwakilan Konjen Australia dan pihak Konjen telah menyanggupi untuk menyampaikan aspirasi Aliansi Cinta NKRI ke Dubes yang akan ditindaklanjuti ke Prabowo Subianto.
“Kalau dalam 1×24 jam permintaan maaf belum juga dilakukan, dalam waktu dekat kami akan kembali dengan jumlah masa yang lebih besar,” pungkasnya.
from DETIK INDONESIA https://ift.tt/2E1HWSE
via IFTTT
0 Comments