Ticker

6/recent/ticker-posts

Sejarah Dan Pemaknaan Tokoh Pewayangan ” Puno Kawan “

Detik.in – Mendengar kata ‘ Punokawan ‘ bagi pecinta budaya khususnya. Tentu akan membawa ingatan kita akan satu penampilan kesenian tradisional yakni, wayang.

 

Dalam pewayangan tersebut ada beraneka macam tokoh. Namun ada yang lebih dikenal yaitu Punokawan.

 

Konon, Sunan Kalijaga telah menciptakan wayang kulit tersebut untuk sarana dakwah, agar manusia senantiasa Eling marang GUSTI ( Mengingat Akan Tuhan ).

 

Banyak sekali karakter pewayangan. Diantara tokoh-tokoh wayang kulit ada tokoh yang disebut Punakawan. Punakawan adalah karakter yang khas dalam wayang Indonesia. Mereka melambangkan orang kebanyakan.

Karakternya mengindikasikan bermacam-macam peran, seperti penasihat para ksatria, penghibur, kritisi sosial, badut bahkan sumber kebenaran dan kebijakan.

 

Dalam wayang Jawa karakter punakawan terdiri atas Semar, Gareng, Bagong, dan Petruk.

 

Punakawan dari berbagai literatur berasal dari kata-kata Puna dan Kawan. Puna berarti susah, sedangkan kawan berarti kanca atau teman. Jadi arti Punakawan itu juga bisa diterjemahkan teman atau audara di kala susah.

 

Ada penafsiran lain dari kata-kata Punakawan. Puna bisa juga disebut Pana yang berarti terang, sedangkan kawan berarti teman atau saudara. Jadi penafsiran lain dari arti kata Punakawan adalah teman atau saudara yang mengajak ke jalan yang terang.

 

Penafsiran lainnya, Puna atau Pana itu berarti fana. Jadi Punakawan juga bisa ditafsirkan teman atau saudara yang mengajak ke jalan kefanaan. Jadi jika digabungkan maka arti dari tokoh Semar, Nala Gareng, Petruk, Bagong itu memiliki arti “bergegaslah memperoleh kebaikan, tinggalkanlah perkara buruk”. (Ade)

 

Sumber berbagai refrensi

 



from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2tUkqTv
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments