Pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk dan KB) optimalisasikan program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga melalui pemberdayaan peran Penyuluh KB dan kader Institusi Masyarakat Perkotaan.
Penegasan itu disampaikan Kadis Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, Rustam, usai pembukaan pertemuan Penyuluh KB, Pengawas PLKB, PLKB dan kader PPKBD/Sub PPKBD Senin (12/3/3018) yang dibuka oleh Penjabat Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, dan dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Dra Uliantina Meity.
Pertemuan itu sendiri dihadiri 4 PPLKB, 18 PLKB, 18 PPKBD dan 178 sub PPKBD se Kota Tanjungpinang. Sedangkan tamu undangan yang hadir adalah para administrator dan pengawas BKKBN Kepri, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala OPD terkait, Ketua TP PKK Kota Tanjungpinang, Camat dan Lurah se-Kota Tanjungpinang.
14 Penyuluh KB dalam kesempatan itu, dilantik oleh Kaper BKKBN kepri, sedangkan para petugas PPLKB dan kader PPKBD/Sub PPKBD dikukuhkan oleh Penjabat Wali Kota Tanjungpinang.
Merujuk pada arahan Pj Wali Kota, Kadinkes Dalduk dan KB Kota Tanjungpinang berjanji akan semakin meningkatkan pemberdayaan para penyuluh dan kader untuk mempertajam pencapaian berbagai indikator program kependudukan dan KB sesuai tantangan yang saat ini dihadapi.
Beberapa tantangan yang saat ini perlu ditangani secara serius menurut Rustam adalah pentingnya mempertahankan dan meningkatkan peserta KB aktif, menjaring peserta KB baru, mengurangi permintaan KB yang tidak terlayani, mengurangi pernikahan dan melahirkan di bawah usia 20 tahun serta yang terbaru ikut serta mencegah terjadinya stunting (balita kerdil) yang saat ini menjadi salah satu prioritas nasional.
Penyuluh KB dan kader KB dapat berperan melakukan edukasi yang intensif terhadap keluarga secara jemput bola, sehingga semakin memahami pentingnya program KB dan pembangunan keluarga.
Kader-kader berkontribusi mendukung pendataan keluarga yang akurat sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat. Para Penyuluh KB akan dibekali sepeda motor, laptop, hp android dan media KIE dalam pelaksanaan tugasnya.
Penyuluh KB dan kader akan bermitra dengan petugas lainnya di tingkat Kelurahan dan Kecamatan, mulai dari para kader Posyandu, guru TK dan PAUD, RT dan RW, bidan Poskeskel, petugas Pustu, penyuluh pertanian, petugas sosial dalam memberikan pelayanan yang menyeluruh dan terpadu kepada keluarga.
Model pendekatan terpadu semacam itu secara intensif sudah dilaksanakan di Kampung KB.
from DETIK INDONESIA http://ift.tt/2FEk7h1
via IFTTT
0 Comments