Kesembilan kampus tersebut yakni Unpad, ITB, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, IPB, ITS, dan Universitas Telkom yang berada di peringkat 1000+ dalam peringkat yang disusun organisasi berbasis di Inggris tersebut.
Sementara Universitas Indonesia berada di peringkat 801-1000.
“Pengakuan internasional memang menjadi salah satu agenda prioritas,” ujar Rektor Unpad, Prof Rina Indiastuti dalam rilisnya, Sabtu (5/9/2020).
Baca juga: Unpad Masuk 10 Besar Peringkat Kemahasiswaan Nasional Non-vokasi
Rina mengungkapkan, ranking internasional ini merupakan hasil dari proses, output, outcome yang terus meningkat.
“Alhamdulillah kita listed walaupun targetnya kita tembus 1000 besar,” tambah Rina.
Dalam menyusun peringkatnya, THE World University Rankings menilai 5 aspek yang dimiliki perguruan tinggi, yaitu teaching, international outlook, industry income, research, dan citation.
Baca juga: Cerita Dosen Unpad Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19: Alhamdulillah Nggak Ada Gejala Apa Pun
Itu artinya, Unpad mengalami peningkatkan di 5 aspek tersebut. Namun itu belum cukup dan harus ditingkatkan. Terutama dalam mengejar prioritas yaitu riset dan publikasi internasional.
“Meskipun jumlahnya saat ini terus meningkat tetapi karena kita juga punya jumlah dosen dan mahasiswa yang cukup besar sehingga saat dibagi rasio jumlahnya kurang besar,” ucap Rina.
Selain itu, industry income juga menjadi catatan penting. THE World University Rankings menilai jumlah kerja sama, rupiah yang dihimpun, kinerja satuan usaha.
Dengan demikian, semangat kolaborasi dengan nasional dan internasional harus lebih ditingkatkan, termasuk satuan usaha yang dimiliki Unpad perlu lebih giat menjalin kemitraan strategis di dalam dan luar negeri.
Terkait upaya meningkatkan jumlah mahasiswa internasional, Rektor mengatakan, Unpad akan mendorong program studi menyelenggarakan double degree dan join degree dengan pihak luar negeri.
“Kita juga punya program studi unggulan yang bisa ditawarkan ke luar negeri, seperti program studi Bahasa Indonesia. Kita bisa menawarkan program blended learning atau online earning, itu yang akan kita dorong,” pungkas dia.
Penulis: Kontributor Bandung, Reni SusantiEditor: Aprillia Ika
from Halo Dunia https://ift.tt/3h0VFZ4 https://ift.tt/eA8V8J
via IFTTT
0 Comments