Detik.in, Malang – Duel satu lawan satu, antara Anggota Polisi dan Jurnalis memecah keheningan panggung pagelaran.
Teriak orang – orang yang mengetahui hal itu, tak menyurutkan semangat mereka bertarung bak dimedan laga. Mereka semakin garang saling menyerang, memukul dan mengelak.
Uniknya, bukan malah dilerai. Malahan tepuk tangan dan tawa beradu dengan musik rampak bersahutan memeriahkan dari semua yang ada disana.
Biarpun sesekali mereka yang menonton terlihat tegang. Namun tidak berselang lama mereka tertawa lagi.
Begitulah yang terjadi di panggung pagelaran yang ada di Taman Budaya Desa Wisata Pujon Kidul.
Dalam gladi bersih persiapan penampilan Sendratari disana. Bripka. Parsuji, memperagakan peran sebagai Cakil bersama Mas Ade, Jurnalis Media Online yang juga Seniman penggiat Budaya Tradisional, sebagai Bambang Arjuna.
Peragaan ini untuk menyemangati sekaligus memberikan contoh peran kepada Muda – mudi penerus Bangsa yang solid mempertahan, mencintai serta melestarikan warisan kesenian budaya leluhur Nuswantara ( Wayang Orang).
Latihan kali ini menggarap tema lakon Bambangan Cakil. Yang akan dipentaskan untuk mengisi liburan selama hari raya. Dan menghibur wisatawan yang berkunjung ke Wisata Taman Budaya di Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Bripka. Parsuji, adalah sosok Polisi yang mencintai kebudayaan tradisional. Selain sebagai Anggota Polisi yang ramah dan supel, Bripka. Parsuji, sangat peduli dengan generasi untuk mengisi luang waktu dengan kegiatan positif, agar generasi muda tidak terpengaruh hal negatif. Tentu salah satunya adalah dengan ikut bergabung dalam kegiatan berkesenian.
” Banyak hal positif yang akan kita dapat dari berkesenian atau ikut sanggar. Selain rasa kebersamaan dan kepercayaan diri yang terpupuk juga, Remaja akan ada kegiatan positif sehingga tidak terpengaruh hal negatif(narkoba. miras, pergaulan bebas)” Ungkap, Anggota Bhabinkamtibmas, Polsek Pujon, Polres Batu Polda Jatim, yang menjadi pelopor dan motivasi Muda-mudi pecinta seni budaya tradisional Pujon pada Detik Indonesia (12/6/18).
Sementara itu Nda Anik, Ketua Pengasuh Sanggar Tari Paguyuban Sempuyun, memberikan tanggapan. Peran Polisi semakin bisa dirasakan Masyarakat. Tak elak Upaya pendekatan humanis, salah satunya dengan bergabung dengan wadah mengasah bakat seni para generasi pelestari budaya tradisional menambah kecintaan masyarakat kepada Polisi.
” Klo boleh bilang, Kami sebagai pecinta seni, segenap Anggota dan Pengurus Paguyuban Sempuyun, anak- anak juga Ortu mereka katakan, Pak Parsuji luar biasa, bukan Polisi Biasa. Karena selain menjadi motivasi anak-anak. Juga, tak enggan memberikan bimbingan bahwasanya seni itu adalah indah, seni adalah satu aset budaya bangsa yang memang harus dilestarikan generasi. Kalau bukan kita siapa lagi. Dan Polisi memang benar sahabat masyarakat ‘ I Love Polisi Indonesia ‘”. Tungkas, Ibu yang yang rela menghabiskan libur minggunya bersama puluhan anak- anak dan remaja di Sanggar yang dirintis Suami beserta rekan-rekanya.
from DETIK INDONESIA https://ift.tt/2JBMXAl
via IFTTT
0 Comments